
Yayasan Life After Mine (LINE) bersama pemerintah daerah dan TNI AD membantu program vaksinasi untuk 7.000 warga di Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.
Pembina LINE Andrew Hidayat dalam keterangannya diterima di Jakarta, Senin, menyampaikan awalnya hasil analisa timnya menunjukkan tingkat vaksinasi masyarakat di beberapa wilayah masih perlu ditingkatkan.
Salah satunya, bantuan vaksinasi diberikan pada warga di wilayah kerja anak-anak perusahaan di bawah kepemilikan dan kendali MMSGI serta perusahaan swasta mitra kerja LINE. LINE juga bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan tersebut dalam menggelar serbuan vaksinasi.
“Seperti di sekitar wilayah kerja PT MHU (di Tenggarong), PT MMP (Balikpapan), dan MA. Namun karena lokasinya yang tidak mudah dijangkau, diperlukan kerja sama antara mitra swasta, pemerintah daerah, bahkan TNI dalam mendorong partisipasi warga,” kata dia.
Setidaknya menurut dia program itu diharapkan mampu mencapai kekebalan kelompok, bahkan juga diharapkan capaian vaksinasi bisa sama dengan rata-rata provinsi dan nasional.
Menurut Andrew tingkat kesehatan warga berkaitan langsung dengan kemajuan ekonomi dan pembangunan di setiap daerah, sehingga berdampak langsung terhadap pertumbuhan dan kemajuan perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut.
“Awalnya kami memulai dengan 1.000 dosis vaksin untuk warga di tiga kecamatan di Kabupaten Kukar. Namun karena antusiasme tinggi dan massal yang ditunjukkan masyarakat dalam merespon program ini kami putuskan untuk menambah volume vaksin,” kata dia.
LINE juga memikirkan cara-cara baru guna meningkatkan partisipasi warga, serta memperluas wilayah yang bisa dijangkau untuk program tersebut.
“Sehingga bisa memaksimalkan dukungan dan partisipasi luar biasa dari pemerintah daerah dan dari para pimpinan TNI AD,” kata Pengurus LINE Adri Martowardojo.
Melalui program ‘Vaksin Gotong Royong’, LINE melakukan serbuan vaksinasi di beberapa wilayah di provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Selatan (Kalsel) yang tingkat vaksinasi warganya masih di bawah rata-rata provinsi dan nasional.
Demi meningkatkan partisipasi warga, LINE menggunakan beragam cara baru salah satunya melalui pembagian paket sembako dan bantuan sosial lainnya.
Hal itu sejalan dengan imbauan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian kepada pemerintah daerah untuk menggunakan dana belanja tidak terduga dan bantuan sosial dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk meningkatkan capaian vaksinasi masyarakat.
Beragam cara-cara baru yang dilakukan LINE, khususnya dengan memberikan bantuan sembako dan bantuan sosial lainnya terbukti efektif. Partisipasi warga yang menerima vaksinasi dan bantuan sembako mencapai 7.000 orang dalam waktu kurang dari satu bulan terakhir.
Chief Operating Officer (COO) MHU Faiz Firdaus menjelaskan program vaksinasi kali ini sangat penting walaupun tingkat vaksinasi di Kukar sudah mempunyai capaian yang baik.
“Pembagian sembako yang kita adakan bersamaan dengan dilakukannya vaksinasi adalah demi memastikan kecukupan gizi masyarakat terutama pada periode pasca vaksin,” ucapnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Sunggono juga menyambut baik bantuan vaksin dan sembako yang diusung oleh Yayasan Life After Mine bersama MHU.
“Kami berharap dengan bantuan ini dapat membantu pencegahan penyebaran COVID-19 secara menyeluruh, guna mengembalikan kembali perkembangan ekonomi di daerah kami,” ujarnya.
Latest News
-
MMSGI Salurkan 232 Tas Sekolah untuk Murid dan Guru di Yayasan Syarif Hidayatullah Cilincing
Jakarta - Menyambut tahun ajaran baru, MMSGI menyalurkan 232 tas sekolah kepada... -
MMS Group Indonesia dan Yayasan LINE Luncurkan Program “Bigger Dream” untuk Dukung Pendidikan di Cilincing
Jakarta- MMSGI bersama Yayasan Life After Mine (LINE) resmi menandatangani perjanjian kerja... -
MMSGI Raih Penghargaan ISRA 2025 Lewat Program Rumah Cokelat Lung Anai Bukti Nyata Kemandirian Masyarakat Adat Dayak Kenyah
Yogyakarta- PT Multi Harapan Utama (MHU), anak usaha dari MMSGI (MMS Group...