
Yogyakarta – PT Multi Harapan Utama (MHU), anak usaha dari MMSGI (MMS Group Indonesia), berhasil meraih penghargaan Silver pada kategori Economic Empowerment di Indonesia Social Responsibility Award (ISRA) 2025 yang digelar di The Alana Yogyakarta Hotel and Convention Center, Kamis (10/7) di Yogyakarta. Penghargaan ini diberikan atas program Corporate Social Responsibility (CSR) Rumah Cokelat Lung Anai, yang dinilai berhasil mendorong kemandirian ekonomi masyarakat adat Dayak Kenyah melalui hilirisasi industri cokelat di Desa Lung Anai, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Mengusung tema “Driving Impact, Building a Sustainable Future” ISRA menekankan kolaborasi lintas sektor sebagai kunci utama dampak berkelanjutan yang bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada perusahaan yang berhasil mengintegrasikan prinsip ESG dalam strategi dan operasional bisnis, mendorong terciptanya dampak positif yang terukur bagi masyarakat dan lingkungan, serta memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Chief Executive Officer (CEO) MMSGI Sendy Greti berkomitmen terus menciptakan solusi untuk meningkatkan kualitas hidup dan berkelanjutan dengan praktik bisnis bertanggung jawab, yang melibatkan kolaborasi antar lini untuk memberikan dampak positif jangka panjang.
“Melalui MHU, kami tidak hanya berinvestasi pada kegiatan operasional, tapi juga dalam membangun masa depan masyarakat. Seperti Rumah Cokelat Lung Anai yang menjadi simbol transformasi ekonomi lokal. Keberhasilan program CSR kami adalah hasil kolaborasi lintas pihak masyarakat, pemerintah, dan instansi terkait yang bersama-sama mendorong perubahan yang inklusif dan berkelanjutan,” ucapnya.
Dengan mengintegrasikan prinsip ESG di semua lini bisnis, Ia menyebut MMSGI melalui MHU membuktikan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan dapat menciptakan nilai jangka panjang, baik bagi perusahaan, masyarakat, maupun lingkungan.
“Kami percaya bahwa keberhasilan CSR bukan diukur dari jumlah program, tapi dari seberapa besar ia bisa mengubah kehidupan masyarakat secara nyata dan membangun kepercayaan yang berkelanjutan antara perusahaan dan komunitas di sekitar,” ujar Sendy.
Desa Lung Anai, yang 92% warganya merupakan masyarakat adat Dayak Kenyah dan telah ditetapkan sebagai Desa Budaya sejak 2007, sebelumnya mengelola kakao secara tradisional dengan penjualan biji basah berharga rendah. MHU merancang program Rumah Cokelat berdasarkan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) dan Sustainable Livelihood Approach (SLA). Dengan mengoptimalkan lebih dari 100 hektare kebun kakao, MHU merevitalisasi fasilitas lokal menjadi pusat hilirisasi produk kakao, lengkap dengan rumah pengering, mesin produksi bersertifikat Halal dan BPOM, serta ruang edukasi komunitas.
Melalui program ini, perusahaan menunjukkan pembangunan ekonomi dan pelestarian kearifan lokal dapat berjalan beriringan, sejalan dengan 6 agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) khususnya pada Tujuan 2 “Tanpa Kelaparan”, Tujuan 5 “Kesetaraan Gender”, Tujuan 8 “Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi”, Tujuan 9 “Industri, Inovasi dan Infrastruktur”, Tujuan 11 “Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan”, Tujuan 12 “Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab”.
Division Head Mining Support and Compliance MHU Wiwin Suhartanto menyampaikan Rumah Cokelat Lung Anai merupakan bukti bahwa pemanfaatan lahan secara produktif dapat berjalan seiring dengan upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat adat.
“Program ini telah membuka peluang usaha baru, meningkatkan keterampilan warga, dan pada saat sama turut menjaga keseimbangan lingkungan. Penghargaan ini memotivasi kami untuk terus memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan,” ujar Wiwin.
Program Rumah Cokelat Lung Anai diinisiasi oleh MHU yang berkolaborasi melalui lintas sektor dengan Kelompok Tani Lalut Isau, Badan Usaha milik Desa (BUMDes), serta Dinas Perkebunan Kutai Kartanegara. Selain itu, MHU juga melibatkan Yayasan Peduli Desa Nusantara Madani dan Fakultas Pertanian Universitas Kutai Kartanegara yang berperan dalam memberikan pendampingan dan pelatihan kepada masyarakat dalam pengolahan kakao menjadi cokelat kemasan.
Capaian program ini sangat signifikan, lebih dari 100 petani kini mengalami peningkatan pendapatan hingga 5 kali lipat, dengan harga jual kakao kering fermentasi mencapai Rp120.000-Rp150.000/kg dari sebelumnya Rp25.000-Rp30.000/kg untuk biji basah. Selain itu, 12 perempuan lokal kini aktif sebagai tenaga kerja, mencerminkan pergeseran peran gender positif dan peningkatan taraf hidup keluarga.
“Biji kakao lokal diolah menjadi produk bernilai tambah, mulai dari cokelat batangan hingga bubuk kakao sehingga memberikan dampak peningkatan pendapatan petani cokelat sebesar 5 kali lipat. Selain itu, keterlibatan perempuan meningkat dalam tata niaga cokelat terutama pada bagian pengolahan. Program cokelat ini juga telah mendapat apresiasi dari berbagai pihak termasuk Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur,” lanjut Wiwin.
Selain meningkatkan kualitas hidup masyarakat, program ini juga berdampak langsung pada reputasi sosial perusahaan. Persepsi positif masyarakat terhadap MHU meningkat dari 37% menjadi 100%, memperkuat Social License to Operate (SLO). Ke depan, Rumah Cokelat Lung Anai telah menyusun strategi jangka panjang yang mencakup diversifikasi produk, digitalisasi pemasaran, peningkatan kapasitas SDM, dan pelibatan BUMDesa sebagai pengelola mandiri.
Program Rumah Cokelat Lung Anai membuktikan bahwa pemanfaatan komoditas lokal dapat menjadi jembatan menuju kemandirian ekonomi masyarakat adat. Ini sekaligus menjadi contoh nyata bagaimana sektor swasta dapat berperan strategis dalam menciptakan transformasi sosial berkelanjutan melalui pendekatan yang inklusif dan kontekstual.
Ini adalah bukti nyata bahwa hilirisasi komoditas lokal dapat menjadi jembatan menuju kemandirian ekonomi masyarakat adat dan pelestarian budaya bangsa, menghasilkan dampak ekonomi, sosial, dan budaya yang terukur dan berkelanjutan.
Latest News
-
MMSGI Salurkan 232 Tas Sekolah untuk Murid dan Guru di Yayasan Syarif Hidayatullah Cilincing
Jakarta - Menyambut tahun ajaran baru, MMSGI menyalurkan 232 tas sekolah kepada... -
MMS Group Indonesia dan Yayasan LINE Luncurkan Program “Bigger Dream” untuk Dukung Pendidikan di Cilincing
Jakarta- MMSGI bersama Yayasan Life After Mine (LINE) resmi menandatangani perjanjian kerja... -
MMSGI Raih Penghargaan ISRA 2025 Lewat Program Rumah Cokelat Lung Anai Bukti Nyata Kemandirian Masyarakat Adat Dayak Kenyah
Yogyakarta- PT Multi Harapan Utama (MHU), anak usaha dari MMSGI (MMS Group...